Categories: Gaya HidupKesehatan

Dipicu Kebiasaan Ini, Pasien Gen Z Harus Transplantasi Ginjal

Jakarta, Ungkappublik – Benar adanya bahwa penyakit ginjal mulai meningkat menyerang usia muda atau Generasi Z. Sakit ginjal atau gagal fungsi ini tak hanya dipengaruhi faktor genetik, namun gaya hidup buruk juga menjadi penyebabnya.
Spesialis urologi Prof Dr dr Nur Rasyid, SpU(K) dari Siloam Hospitals ASRI bercerita, dirinya sudah puluhan kali menangani pasien muda dengan kondisi gagal ginjal, bahkan sampai harus melakukan transplantasi.

“Di ASRI (Siloam) kami sudah (menangani) 2 kasus. Di RSCM kami ada 30 kasus. (Pasiennya) anak-anak di bawah 17 tahun, paling muda itu di RSCM kami kerjakan 7 tahun,” kata Prof Rasyid saat ditemui di Jakarta Selatan, Minggu (24/8/2025).

Menurut Prof Rasyid, transplantasi ginjal merupakan prosedur terbaik bagi pasien ginjal rusak untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik, daripada cuci darah.

Kalau orang itu cuci darah terus, pembuluh darahnya jelek, metabolisme jelek. Semua fungsi ginjal digantikan oleh mesin cuci (darah), sehingga akan menurunkan kualitas hidup,” katanya.

“Bayangin, seminggu (cuci darah) tiga kali, tiduran di mesin cuci 5 sampai 6 jam. Tapi kerusakan pembuluh darahnya, artinya apa? Kerusakan pembuluh darah artinya organnya rusak, ya jantung, hati akhirnya meninggalnya komplikasi yang lain,” sambungnya.

Menurut Prof Rasyid, pasien-pasien muda dengan kondisi ginjal rusak ini disebabkan oleh faktor-faktor eksternal seperti gaya hidup yang kurang baik, di samping memang adanya faktor genetik.

“Makin muda umur orang mengalami gangguan fungsi ginjal. Dulu orang tua-tua, sekarang muda-muda. Karena hidup nggak sehat, minuman manis berlebihan, fungsi pankreasnya rusak kena gula (diabetes),” katanya.

“Lalu junk food, karena nanti pembuluh darahnya jelek. Begitu orang kolesterol tinggi, lemaknya tinggi, ginjalnya turun fungsinya, hipertensi. Makin sering begadang, jadi hipertensi kan,” tutupnya.

 

 

 

 

 

 

 

Sumber:detikhealth

ungkap publik

Published by
ungkap publik

Recent Posts

Pengakuan Kepsek PAUD Soal Adanya Pungli, Korcam HIMPAUDI Sajira Bungkam

LEBAK, Ungkappublik - Berkaitan dugaan pungutan liar (PUNGLI) pada Program Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Pendidikan…

20 jam ago

Jalan Menes – Kadubongbong Rampung Dibangun, Warga Syukuran

PANDEGLANG, Ungkappublik- Program Bangun Jalan Desa Sejahtera (Bang Andra) telah mendapatkan respon positif dari masyarakat…

2 hari ago

Boedak Saung & F – PTK Banten Peduli Kelestarian Terumbu Karang

PANDEGLANG, Ungkappublik - Sebanyak 120 fragmen terumbu karang, atau 10 rak jaring laba-laba sebagai media…

2 hari ago

221 Rumah Warga Terdampak Banjirbandang 2020 Di Lebak Segera Dibangun

LEBAK, Ungkappublik - Sebanyak 221 rumah warga korban terdampak bencana banjir bandang pada tahun 2020…

3 hari ago

Dugaan Pungli BOP PAUD di Lebak Mulai Terkuak, Ikatan Penilik Indonesia Kabupaten Lebak Kecam

LEBAK, Ungkappublik - Nani, Kepala sekolah PAUD An - Nur Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak membenarkan,…

3 hari ago

Berkaitan Dugaan Pungli Dana BOP PAUD Di Lebak, Pegiat Anti Korupsi Minta APH Lakukan Penyelidikan

LEBAK, Ungkappublik - Viralnya pemberitaan di sejumlah media online, berkaitan dugaan pungutan liar (Pungli) pada…

4 hari ago