LEBAK- Ungkappublik.id – Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf, menyampaikan inovasi menarik saat menghadiri pembukaan Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 34 Kabupaten Lebak, Jumat (1/8/2025).
Ia mengungkapkan bahwa ke depan, proses seleksi atau ujian masuk Sekolah Rakyat akan melibatkan teknologi Artificial Intelligence (AI).
Dalam paparannya di hadapan ratusan peserta dan tamu undangan di Aula BPMP Provinsi Banten, Gus Ipul sapaan akrabnya menyatakan bahwa penggunaan AI bukan semata-mata untuk menguji kemampuan akademik.
Akan tetapi, lebih pada mendeteksi potensi, karakter, dan minat bakat calon peserta didik.
“Kami ada rencana akan mengembangkan sistem berbasis AI untuk proses seleksi siswa. AI akan membantu mengidentifikasi keterampilan dan kecenderungan belajar masing-masing anak, sehingga pembelajaran bisa lebih tepat sasaran,” ujar Gus Ipul dalam sambutannya.
Menurutnya, pendekatan ini akan sangat membantu dalam menciptakan pendidikan yang inklusif, personal, dan berbasis potensi, terutama bagi anak-anak dari keluarga pra-sejahtera yang mungkin tidak memiliki latar belakang pendidikan formal sebelumnya.
Mensos menegaskan bahwa Sekolah Rakyat tidak dibangun untuk menciptakan sistem seleksi yang menyaring siapa yang pintar dan siapa yang tidak
Tetapi, justru sebaliknya membuka ruang seluas-luasnya agar setiap anak dikenali potensinya dan dibimbing sesuai dengan kemampuannya.
“Kita tidak ingin hanya mengukur IQ, tetapi juga empati, kreativitas, daya juang, dan keinginan belajar. Semoga AI bisa membaca itu lewat cara-cara yang manusia kadang luput memperhatikan,” jelasnya. (TIM)
Tinggalkan Balasan