BANTEN, Ungkap Publik – Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Bersatu melakukan aksi penyampaian aspirasi rakyat di Gedung DPRD Provinsi Banten, Kamis 2 Oktober 2025.

Aksi ini dilakukan sebagai wujud keresahan dan kekecewaan atas kinerja DPRD yang dinilai tidak transparan, minim legislasi, dan jauh dari keberpihakan kepada rakyat.

Dalam aksinya, massa mencoba memasuki ruang paripurna DPRD sebagai simbol, bahwa ruang itu sejatinya milik rakyat, bukan milik segelintir elit yang bersembunyi di balik kursi dan tunjangan.

Namun, upaya tersebut langsung dihadang oleh pamdal, Satpol PP, dan pihak keamanan.

Aliansi menilai tindakan represif itu menunjukkan betapa jauh jarak antara wakil rakyat dengan rakyatnya sendiri. Gedung yang dibiayai oleh uang rakyat kini berubah menjadi benteng kekuasaan yang sulit disentuh oleh suara rakyat.

“Kami menegaskan, langkah yang dilakukan bukanlah bentuk anarkisme, melainkan simbol perlawanan dan pengingat bahwa DPRD bekerja atas mandat rakyat, bukan untuk mengamankan kepentingan pribadi”ungkap Ridwanul Maknunah, Ketua Umum Pengurus Pusat IMALA.

Menurutnya, aksi yang dilakukan Aliansi hanyalah awal, dan akan terus berlanjut bila DPRD Banten tidak mengevaluasi kinerja dan tunjangan fantastis.

“Perlawanan rakyat tidak akan padam hanya karena diusir dari ruang paripurna. Selama hak-hak rakyat diabaikan, selama kebijakan tidak berpihak kepada kepentingan bersama, maka suara perlawanan akan terus menggema di jalanan. Hidup Rakyat, Hidup Pemuda
Hidup Mahasiswa !”tegas Ridwanul Maknunah. (Red)