LEBAK, Ungkap Publik – Nunung (52) asal Kabupaten Serang, orang tua dari Nayla Yulianti siswi SMKN 2 Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.
Korban kecelakaan lalulintas, di ruas jalan Rangkasbitung – Pamarayan, pada 22 September 2025 lalu meminta keadilan.
Pasalnya, sopir angkot jurusan Rangkasbitung – Pamarayan dinilai tidak beritikad baik. Bahkan sopir tidak meminta maaf kepada keluarga korban.

Dikatakan Nunung (52), anak kandungnya bernama Nayla Yulianti siswi SMKN 2 Rangkasbitung, pada hari Senin 22 September tahun 2025 lalu sekira pukul 16.00 WIB.
Pulang dari sekokah, menaiki angkutan umum/angkot jurusan Rangkasbitung – Pamarayan dengan nomor polisi A 1983 R yang belakangan diketahui, dikemudikan oleh saudara Muslih.
Setelah melewati lampu merah Kampung Malangnengah, angkot melaju dengan kecepatan tinggi menuju Pamarayan.
“Tepatnya ditikungan dan kondisi jalan rusak berlubang, supir tetap mengambil jalur kanan. Anak saya jatuh dan terlempar keluar, dan terbentur kepalanya ke aspal jalan. Hingga mengalami luka benturan di kepala ke aspal, dan luka – luka pada bagian tubuhnya”ungkap Nunung saat menyambangi kantor redaksi Ungkap Publik, Minggu 26 Oktober 2025.
Ironisnya lanjut Nunung, saat anaknya terjatuh dari angkot, sopir angkot hanya mengantarkan ke klinik terdekat.
“Anak saya ditinggalkan begitu saja, hingga teman satu sekolahnya datang, karena mendapatkan kabar Nayla di Klinik. Akhirnya isteri saya datang ke Klinik, lalu dibawa pulang ke rumah, sopir angkot nyamah ngak ada. Tahu – tahu empat hari yang lalu, tanggal 26 Oktober saya dihubungi katanya sih pengacara. Saya diminta datang ke unit laka Polres Lebak,”tukas Nunung, seraya meminta keadilan dan tanggungjawab kepada sopir angkot.
Dikonfirmasi, Kanit Gakum Satlantas Polres Lebak IPDA Aris Setyawan membenarkan, adanya pengaduan berkaitan kecelakaan lalu-lintas di ruas jalan Malangnengah – Pamayaran tersebut.
“Tapi kemarin itu mediasi ngak mencapai kesepakatan,”terang Kanit Gakum Satlantas polres Lebak ini. (Red)

Tinggalkan Balasan