LEBAK – Ungkappublik.id – Musim kemarau belum datang, namun Kabupaten Lebak sudah mencatat kerugian akibat kebakaran yang cukup besar di semester pertama 2025.
Data resmi menyebutkan, sejak Januari hingga Juni, kerugian material mencapai lebih dari Rp3,3 miliar akibat 32 kasus kebakaran yang terjadi di sejumlah titik.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran pada Satpol PP dan Damkar Kabupaten Lebak, Iwan Darmawan, menyebutkan bahwa penyebab terbanyak adalah korsleting listrik.
“Dari 32 kejadian, 16 di antaranya akibat arus pendek atau korsleting listrik. Disusul pembakaran sampah sembarangan sebanyak 7 kasus, kebocoran gas elpiji 5 kasus, dan penyebab lainnya 4 kasus,” jelas Iwan kepada wartawan, Kamis (31/7/2025) kemarin.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, insiden kebakaran ini menimbulkan kerusakan serius pada bangunan, tempat usaha, hingga lahan warga.
Total kerugian terus bertambah dan dikhawatirkan melonjak seiring masuknya musim kemarau yang diprediksi mulai Agustus 2025.
Pihak pemadam kebakaran mengaku terus melakukan sosialisasi ke lingkungan padat penduduk dan sekolah, termasuk menggencarkan edukasi cara pemadaman api ringan serta pengecekan instalasi listrik rumah tangga.
“Kami imbau masyarakat jangan menunggu musim kemarau benar-benar tiba. Lakukan pencegahan sejak dini. Pastikan sambungan kabel listrik tidak longgar atau usang, hindari pembakaran sampah saat cuaca panas terik,” tambahnya. (TIM)
Tinggalkan Balasan